Menikmati aspal pagi menyambut matahari terbit maupun tenggelam atapun hanya sekedar membakar bensin adalah aktifitas yang sangat menyenangkan buat rider amatiran seperti saya ini. Apalagi riding bareng dengan teman sekomunitas memberikan nilai lebih di riding tersebut.
Pukul menunjukkan jam 2 siang, tibalah pesan ‘sayang’ di WA oleh kawan dikomunitas HBC Bali untuk ‘nyetang bareng’ alias ‘riding bareng’. Gayung pun bersambut, karena hampir kecewa akhir pekan tidak dapat ‘ngaspal’ pun terobati.
Rute kita tentukan sama-sama, namun saya menyarankan beberapa pilihan yang bisa ditempuh dan relatif pendek. Pastinya mendapatkan semua yang dicari pas riding. Yang diharapkan ada biasanya jalanan mulus, udara sejuk (bila berkabut tipis bakal juara banget, hehe) dan pemandangan bagus. Dan kita sepakati adalah rute Sangeh menuju Bedugul dengan tujuan di Bukit Hexon.
Titik kumpul di Taman Laksamana merupakan titik tengah yang sama kita bisa capai bersam. Beberapa teman berdomisili di Gianyar dan saya di Badung, rasanya pas bisa ketemu ditengah-tengah.
Dan ketika semua sudah siap, kita pun gas bareng.
Hal yang menyenangkan ketika riding adalah bisa saling berkomunikasi serta ngobrol santai dengan menggunakan aplikasi Discord. Dan saya rasa ini aplikasi wajib kita pakai pas riding bareng, karena memberikan rasa lebih buat kita untuk bisa saling ha ha hi hi nge-gas bareng.
Lanjut setelah melewati Sangeh, kemudian kita mengambil jalur ke Badugul selepas per-tigaan Petang. Jalurnya asik, naik turun, menikung dan pastinya dengan aspal mulus. Kita check-point di parkiran Pura Puncak Tedung. Sejenak mengamati pemandangan dari atas bukit, sambil membetulkan posisi mic yang kadang terlepas dari masker selama berkendara.

Setelah menuruni bukit kita kembali menaiki bukit dan akhirnya tiba di jalur utama Bedugul – Singaraja, dan check-point kedua di gapura Bali Handara. Puas mengambil beberapa gambar, kita lanjut ke tujuan yakni Bukit Hexon yang mana jam sudah menunjukan pukul 7 malam. Banyak saya amati rider dan bikers yang turun dari arah berlawan.
Tiba di bukit Hexon kita disambut oleh kopi hitam dan laklak Bali, yah cukup untuk melepas dinginnya puncak di Bedugul.

Setibanya di rumah sudah disambut kembali oleh anak-anak dan istri tercinta, tentunya dengan senyuman. haha, karena sudah mendapat ijin riding jadi tidak huru-hara setibanya di rumah.
Yak begitulah sedikit cerita menyenangkan diakhir pekan yang ditutup dengan riding bareng. Lain kali akan saya buatkan video biar lebih asik. Hehe, Btw, terima kasih buat Mang Kubil dan Gede Ryan yang telah memandu ketika ada sedikit trouble di lampu saya.
Salam hangat dan sampai jumpa di edisi riding selanjutnya.
Seorang Blogger dari Bali yang aktif menulis di Rumah Kedua, namun selalu dipenuhi kalau…,
“kalau tidak lupa, kalau ada waktu, kalau tidak sedang sibuk, kalau ada niat, kalau lagi pengen…”